Selasa, 11 Agustus 2009

Sikap Golkar Kepada SBY Ditentukan Oktober

VIVAnews – Musyawarah Nasional Partai Golkar yang akan diselenggarakan Oktober 2009, selain menjadi ajang suksesi calon ketua umum partai, juga untuk menentukan sikap politik apakah partai beringin tetap berkoalisi atau berubah haluan menjadi oposisi pemerintah.

Hal itu dikemukakan Syamsul Maarif, Ketua DPP Partai Golkar, dalam konferensi pers terkait persiapan Rapat Pimpinan Nasional di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa 11 Agustus 2009.

Syamsul Maarif mengungkapkan masalah haluan politik ini sebelumnya juga pernah disinggung oleh Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla.

Bahwa Partai Golkar sekarang ini masih merupakan mitra koalisi pemerintahan hasil Pemilu periode 2004-2009, dimana Jusuf Kalla menjabat sebagai Wakil Presiden berdampingan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diusung Partai Demokrat.

Koalisi Partai Golkar dengan pemerintahan hasil Pemilu 2004 akan berakhir 20 Oktober 2009 bersamaan dengan berakhirnya pemerintahan periode 2004-2009.

Seperti diketahui dalam bursa Pemilihan Presiden 2009, calon presiden SBY yang berdampingan dengan Boediono keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan calon presiden JK yang bergandengan dengan Wiranto.

Syamsul Maarif mengungkapkan haluan politik partai beringin apakah tetap melanjutkan kerjasama dengan pemerintah pascakekalahan JK ini menunggu mandat Musyawarah Nasional Oktober 2009.

“Setelah 20 Oktober 2009, langkah selanjutnya akan ditetapkan oleh organisasi,” kata dia.

Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Soemarsono, menambahkan haluan politik Partai Golkar telah diserahkan sepenuhnya kepada pengurus baru beringin periode 2009-2014.

“Sikap Partai Golkar dalam dinamika perpolitikan, memang akan diambil dalam Munas Oktober,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar