Bisa saja terjadi malam pertama tidak berdarah. Pertama, karena memang sudah tidak perawan lagi dan baru ketahuan saat malam pengantin, dan itu adalah bukti otentik bahwa istri sudah tidak perawan.
Kedua, sebenarnya sang istri masih perawan tapi jenis selaput daranya lebih tebal dan kurang elastis sehingga tidak mudah koyak ketika berhubungan. Oleh karena belum koyak atau koyaknya belum sampai ke tepi cincin selaput dara maka kemungkinan berdarah jadi kecil, atau bahkan sama sekali tidak berdarah. Bukti bahwa sang istri masih perawan tidak bisa ditunjukkan dengan darah di malam pertama.
Malam pertama dan darah memang sulit dipisahkan. Baik pria maupun wanita sama-sama menanti dengan harap-harap cemas tetesan darah yang keluar dari vagina saat berhubungan seks di malam pertama pernikahan.
Kendati masih gadis dan belum pernah mengalami cedera selaput dara, malam pengantin bisa saja berakhir tanpa terlihat adanya tetesan darah. Secara medis ini bisa dimengerti sebab selaput dara tidak selalu harus berdarah sekalipun sang istri masih perawan. Mengapa bisa begitu?
Banyak wanita yang bertanya apakah selalu ada darah yang keluar ketika berhubungan seks pertama kali? Jawabannya variatif. Beberapa wanita mengeluarkan darah yang banyak tapi tidak sedikit wanita yang tidak berdarah sedikitpun.
Berdasarkan sifat lubang-lubangnya dan elastisitasnya, selaput dara terdiri atas beberapa jenis. Pada wanita yang selaput daranya tebal dan kaku, besar kemungkinan selaput daranya tidak berdarah di malam pertama pernikahannya. Nanti di malam-malam berikutnya setelah beberapa kali penis penetrasi selaput dara baru sobek dan terjadi perdarahan.
Atau bahkan untuk jenis selaput dara yang sangat kaku, tidak akan sobek dan berdarah meski melakukan hubungan seks berulang kali. Selaput dara jenis ini baru benar-benar koyak setelah sang wanita melahirkan anak.
Kasus malam pertama dimana sang pengantin wanita tidak berdarah sering menjadi prahara di awal pernikahan. Karena curiga istri tidak berdarah saat senggama membuat suami berpikir istrinya sudah tidak gadis lagi. Padahal meski tidak berdarah, sang istri belum tentu tidak perawan. Masalah seperti ini tidak jarang berbuah dengan perceraian.
Karena itu pentingnya memahami pengetahuan seks bagi remaja pria maupun wanita. Kalau saja setiap suami tahu bahwa selaput dara itu ada beberapa jenis, tentu dia akan lebih arif menghadapi istri yang sesungguhnya masih perawan meskipun tidak berdarah di malam pertama. Tidak berdarah bukan berarti sudah tidak perawan.
Kedua, sebenarnya sang istri masih perawan tapi jenis selaput daranya lebih tebal dan kurang elastis sehingga tidak mudah koyak ketika berhubungan. Oleh karena belum koyak atau koyaknya belum sampai ke tepi cincin selaput dara maka kemungkinan berdarah jadi kecil, atau bahkan sama sekali tidak berdarah. Bukti bahwa sang istri masih perawan tidak bisa ditunjukkan dengan darah di malam pertama.
Malam pertama dan darah memang sulit dipisahkan. Baik pria maupun wanita sama-sama menanti dengan harap-harap cemas tetesan darah yang keluar dari vagina saat berhubungan seks di malam pertama pernikahan.
Kendati masih gadis dan belum pernah mengalami cedera selaput dara, malam pengantin bisa saja berakhir tanpa terlihat adanya tetesan darah. Secara medis ini bisa dimengerti sebab selaput dara tidak selalu harus berdarah sekalipun sang istri masih perawan. Mengapa bisa begitu?
Banyak wanita yang bertanya apakah selalu ada darah yang keluar ketika berhubungan seks pertama kali? Jawabannya variatif. Beberapa wanita mengeluarkan darah yang banyak tapi tidak sedikit wanita yang tidak berdarah sedikitpun.
Berdasarkan sifat lubang-lubangnya dan elastisitasnya, selaput dara terdiri atas beberapa jenis. Pada wanita yang selaput daranya tebal dan kaku, besar kemungkinan selaput daranya tidak berdarah di malam pertama pernikahannya. Nanti di malam-malam berikutnya setelah beberapa kali penis penetrasi selaput dara baru sobek dan terjadi perdarahan.
Atau bahkan untuk jenis selaput dara yang sangat kaku, tidak akan sobek dan berdarah meski melakukan hubungan seks berulang kali. Selaput dara jenis ini baru benar-benar koyak setelah sang wanita melahirkan anak.
Kasus malam pertama dimana sang pengantin wanita tidak berdarah sering menjadi prahara di awal pernikahan. Karena curiga istri tidak berdarah saat senggama membuat suami berpikir istrinya sudah tidak gadis lagi. Padahal meski tidak berdarah, sang istri belum tentu tidak perawan. Masalah seperti ini tidak jarang berbuah dengan perceraian.
Karena itu pentingnya memahami pengetahuan seks bagi remaja pria maupun wanita. Kalau saja setiap suami tahu bahwa selaput dara itu ada beberapa jenis, tentu dia akan lebih arif menghadapi istri yang sesungguhnya masih perawan meskipun tidak berdarah di malam pertama. Tidak berdarah bukan berarti sudah tidak perawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar