Tulungagung: Kreatif! Anak-anak muda di Tulungagung, Jawa Timur, nyethe atau melukis rokok dengan ampas kopi sembari menunggu waktu berbuka puasa. Mereka memilih tindakan positif tersebut dibanding kebut-kebutan dan main petasan.
Selain butuh ketelitian, nyethe juga melatih kesabaran. Dari pantauan SCTV, baru-baru ini, para pemuda yang kerap berkumpul di warung kopi tersebut bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk nyethe.
Caranya mudah. Satu cangkir kopi yang dipesan dari pemilik warung diambil ampasnya untuk melukis. Jika pada hari biasa kopi bisa langsung dinikmati, saat puasa mereka hanya memesan kopi satu cangkir untuk nyethe bersama-sama.
Agar ampas kopi yang diambil bagus, maka harus dipastikan ampas halus yang tertinggal di atas lepek sudah didiamkan beberapa saat. Tujuannya agar ampas kopi tadi mengental tanpa air. Penjual harus memakai kopi bubuk yang halus dan terkadang diberi susu agar tingkat kelengketan lukisan bagus.
Setelah mengental, ampas kopi pun siap untuk melukis. Satu per satu batang rokok dilukis secara perlahan-lahan dan hati-hati agar tidak patah. Beragam motif lukisan pun terbentuk indah, mulai dari motif kupu-kupu hingga batik.
Sambil menunggu waktu berbuka, setiap sore anak-anak muda ini biasanya melukis 10 hingga 20 batang rokok. Untuk melukis satu batang rokok dibutuhkan waktu lima hingga 10 menit. Untuk membuat beragam motif, mereka harus menggunakan benda tajam agar mudah untuk menggambar lukisannya.
Sedikit tambahan, tradisi cethe sudah melekat sejak lama di kalangan masyarakat Tulungagung. Selain sebagai aktivitas ngabuburit, nyethe juga menjadi ajang kreativitas anak muda Tulungagung. Sebab dengan di-cethe, rasa rokok dinilai lebih enak dan beraroma memikat.
Top 5 Warung Kopi Terlaris di Tulungagung:
Selain butuh ketelitian, nyethe juga melatih kesabaran. Dari pantauan SCTV, baru-baru ini, para pemuda yang kerap berkumpul di warung kopi tersebut bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk nyethe.
Caranya mudah. Satu cangkir kopi yang dipesan dari pemilik warung diambil ampasnya untuk melukis. Jika pada hari biasa kopi bisa langsung dinikmati, saat puasa mereka hanya memesan kopi satu cangkir untuk nyethe bersama-sama.
Agar ampas kopi yang diambil bagus, maka harus dipastikan ampas halus yang tertinggal di atas lepek sudah didiamkan beberapa saat. Tujuannya agar ampas kopi tadi mengental tanpa air. Penjual harus memakai kopi bubuk yang halus dan terkadang diberi susu agar tingkat kelengketan lukisan bagus.
Setelah mengental, ampas kopi pun siap untuk melukis. Satu per satu batang rokok dilukis secara perlahan-lahan dan hati-hati agar tidak patah. Beragam motif lukisan pun terbentuk indah, mulai dari motif kupu-kupu hingga batik.
Sambil menunggu waktu berbuka, setiap sore anak-anak muda ini biasanya melukis 10 hingga 20 batang rokok. Untuk melukis satu batang rokok dibutuhkan waktu lima hingga 10 menit. Untuk membuat beragam motif, mereka harus menggunakan benda tajam agar mudah untuk menggambar lukisannya.
Sedikit tambahan, tradisi cethe sudah melekat sejak lama di kalangan masyarakat Tulungagung. Selain sebagai aktivitas ngabuburit, nyethe juga menjadi ajang kreativitas anak muda Tulungagung. Sebab dengan di-cethe, rasa rokok dinilai lebih enak dan beraroma memikat.
Top 5 Warung Kopi Terlaris di Tulungagung:
1. WARKOP WARIS n MAK TIN (MBAHE KOPI CETHE)
Pasar Kliwon (Kalangbret) ke barat 700m utara jalan.
(Warkop ini saling berdekatan, paling ramai. Di sini pusatnya warung cethe Tulungagung,
tempat belanja kopi ijo untuk warkop2 d seputar Tulungagung)
2. WARKOP-E PAK SIGIT
ORARI ke barat 100m kiri jalan
(Di sini tempat mangkal sales. Warungnya agak masuk ke dalam tapi parkirnya luas)
3. Tepat d belakang Lapangan Pasar Pahing
(Di sini tempat mangkal pedagang mobil, juga bisa minta tolong urus pajak kendaraan)
4. WARKOP PAK YANI
Di Desa Gedangsewu, dekat Pondok MIA
(Di sini asyik banget. Jauh dari keramaian, menghadap ke sawah, suejuk dan damai. Karena
jauh dr keramaian, warung ini sering jadi tempat ngumpet siswa bolos sekolah)
5. WARMUS (WARUNG MUSIK) CHANDRA NADA
Desa Bale Rejo-Kec. Kauman (eks. Garasi bus Putra Jaya ke utara 500m masuk ke kiri)
(Di sini sering diadakan festival band. Pelanggan bisa asyik nikmatin kopi sambil nonton
musik live. Murah meriah)
Pasar Kliwon (Kalangbret) ke barat 700m utara jalan.
(Warkop ini saling berdekatan, paling ramai. Di sini pusatnya warung cethe Tulungagung,
tempat belanja kopi ijo untuk warkop2 d seputar Tulungagung)
2. WARKOP-E PAK SIGIT
ORARI ke barat 100m kiri jalan
(Di sini tempat mangkal sales. Warungnya agak masuk ke dalam tapi parkirnya luas)
3. Tepat d belakang Lapangan Pasar Pahing
(Di sini tempat mangkal pedagang mobil, juga bisa minta tolong urus pajak kendaraan)
4. WARKOP PAK YANI
Di Desa Gedangsewu, dekat Pondok MIA
(Di sini asyik banget. Jauh dari keramaian, menghadap ke sawah, suejuk dan damai. Karena
jauh dr keramaian, warung ini sering jadi tempat ngumpet siswa bolos sekolah)
5. WARMUS (WARUNG MUSIK) CHANDRA NADA
Desa Bale Rejo-Kec. Kauman (eks. Garasi bus Putra Jaya ke utara 500m masuk ke kiri)
(Di sini sering diadakan festival band. Pelanggan bisa asyik nikmatin kopi sambil nonton
musik live. Murah meriah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar